 |
| Foto: Istimewa |
Jakarta - Para saksi pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di pelbagai tingkatan, telah diinstruksikan Tim Nasional (Timnas) Pemenangan, untuk menolak hasil rekapitulasi perolehan suara dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Itu adalah sikap yang kami ambil, dan kami akan menyampaikannya dalam proses selanjutnya," ujar Co-captain Timnas AMIN, Sudirman Said, kepada wartawan di kawasan Melawai, Jakarta, Rabu (6/3/2024).
Meskipun Sudirman tidak merinci alasan di balik instruksi tersebut, dia memastikan bahwa Timnas AMIN sedang menyiapkan berbagai langkah teknis untuk mengajukan sengketa ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Berbagai materi disiapkan oleh Timnas AMIN untuk diajukan ke MK dapat digunakan sebagai dukungan untuk pengajuan hak angket jika diperlukan," jelas Sudirman, dilansir cnnindonesia.
Meskipun demikian, Sudirman menegaskan bahwa tidak ada campur tangan dari Timnas AMIN dalam rencana pengajuan hak angket kecurangan di DPR.
Menurutnya, hak angket merupakan ranah partai politik dan masing-masing partai memiliki pertimbangannya sendiri.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menghapus grafik data hasil penghitungan suara nasional untuk Pilpres dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 dari sistem Sistem Rekapitulasi Suara (Sirekap).
Publik yang ingin mengetahui perolehan suara sementara diharuskan untuk melakukan pemeriksaan secara manual dengan merujuk pada dokumen hasil perhitungan suara.
Sebelum dihapus, data terakhir berdasarkan real count Sirekap KPU pada Ahad (3/3) pukul 17.00 WIB menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran memimpin dengan perolehan 75.381.951 suara atau 58,83 persen.
Sementara itu, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) berada di posisi kedua dengan 31.382.972 suara atau 24,49 persen, dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi terbawah dengan perolehan 21.377.634 suara atau 16,68 persen. (*)
.jpg)
